2.26.2009

Dia adalah partnerku.

Aku punya rencana, begitu juga dia..
kita akan jalankan rencana itu dengan kesepakatan yang kita pilih.
kesepakatan tentang proses, menjalankan proses, menikmati proses, dan menghargai proses.
dan juga tentang masalah waktu...

Aku ingin bahagia, begitu juga dia...
kebahagiaan yang ingin kita raih adalah kebahagiaan yang harus bukan sekedar milik kita tapi juga milik orang2 yang kta sayang. jadi kita akan kembali ke pasal pertama diatas , tentang konsep proses yang kita buat.

Aku punya mimpi, begitu juga dia.
mimpi punya bioskop di rumah...

Kita sama2 punya janji, janji sama2 sampai mati.
apapun prosesnya kita harus tetep sama2... bner y...

Dia yang akan aku dekati , untuk sekedar berbagi, cerita hari2..
bgitupun dia ke aku...

Aku akan tua, bgitupun dia,
dan akupun ingin dimasa itu dia tetep ada.

Dia adalah partnerku, partner hidupku
kontrak kerja sampai kapanpun.

2.15.2009

Berbicara lewat mata

Saya sudah sampai di titik dimana diamnya dia adalah juga bicara, sekedar sekelibat mata memandang ke aku adalah tanda bahwa dia bicara, bicara lewat mata...
sedih-marah-senang sudah bisa aku terka, tapi sayang menghadapi dia tidak juga harus dengan jurus diam, walau kadang diam juga pilihan jika memang perkataan sudah ga ada makna, pilihan terakhir.
Kadang saya lupa, saya menuntut tanpa berkaca, ujung2nya bikin luka, yang sekali lagi tergambar dari mata, mata yang memerah marah, berkaca2, sedih, pgn teriak, SAYA TAU DIA KECEWA, saya ikut luka demi cinta... Maafin aku De, syg banget.

"Hal yang mudah bagi aku untuk men-delete masa lalu, sebagai karcis bisa jalan terus sama-sama kmu, sampai nikah, sampai tua, sampai mati"

2.04.2009

memang harus berubah

Saya dilahirkan dari keluarga yang tidak pernah menuntut banyak. masih ingat cerita orangtua saya yang awal pernikahannya tidak semulus yang dibayangkan, merantau, pekerjaan bapak yang blum bisa dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan. saat itu ibu saya belum bekerja. ga tau bener atau nggak , atau cuman kiasan, mereka datang ke kota cuman modal tiker (itu kira2 yang diceritakan di salah satu obrolan malem2 waktu mati lampu) saat itu mereka masih numpang di rumah salah satu keluarga, namun keadaan menuntut lain , mau ga mau harus tetep mandiri (ibu saya pernah ga terima oleh salah satu omongan yang membuatnya memaksa pindah, orangtua saya pun start cari kontrakan.) seiring waktu semua berubah , ibu saya mulai kerja , bantu2 bapak urusan rumah tangga. Kehidupan ekonomi kita pun alhamdulilah meningkat. betapa bangganya orangtua saya ketika tau kakak saya satu2nya bisa lulus kuliah. semua sekarang jadi mudah, dulu yang makan ngirit2 (udah seneng banget kalo orangtua pulang sekedar bawa nasi goreng) tapi sekarang(bukan sombong) kadang2 ibu saya sampe buang makanan karna ga ada yg makan.. kelebihan...
Dulu. rumah kita ga begitu besar, secara ga langsung menimbulkan kedekatan antara penghuninya (jalan sedikit udah ketemu orang :D) sekarang rumah kita udh jadi lebih baik, tapi entah knapa malah jadi jarang ketemu (suka sedih kalo nonton tivi udah mulai masing2... kadang2 kangen nonton tipi bareng,) hal yang ga pernah saya lupa tentang minggu pagi waktu SD, bangun jam 8 , males mandi, nonton doraemon, nungguin masakan mateng, jam 10 ibu saya bikin kue, apa aja, donat, bolu, bakwan jagung kesukaan saya, jam 12 mandi (rutinitas minggu saya dari SD sampe awal-awal SMP) ...
Ga pernah terlintas di pikiran saya dulu jadi pekerja kantoran duduk di belakang meja,. saya suka musik, musik sudah jadi bagian dari hidup saya, ngusir sepi, punya temen banyak, bisa bergaul, awal2 ngejar cewek juga pake musik, pernah juga cari duit pake musik. Awal - awal lulus SMA gaya-gayaan pengen masuk IKJ.. tapi gagal... ga pernah ada sejarah di keluarga kita nyari duit pake seni (ibu saya bilang) initinya yang lurus aja belum tentu jalan, apalagi yang aneh :D :D. hobi saya sekarang pun sudah beralih jadi nonton bioskop... tapi masih tetep mimpi jadi artis, kadang2. :D

“semua memang harus berubah.. tapi Tuhan... tolong jangan rubah kedekatan saya dengan orang-orang yg saya sayang, dengan keluarga, orangtua, dan Dia.. dia yang lagi aku sayang banget… walaupun pada akhirnya semua orang memang harus sendiri”




jalan

2.03.2009

Belajar dari kodok



"Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di
antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain
mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,
mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati. Kedua
kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar
dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap
mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.
Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata
kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin.
Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha
dan mati saja.
Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan
sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya “Apa
kau tidak mendengar teriakan kami?” Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan
bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia … tuli...
Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah
memberikan semangat kepada kodok tersebut."

Aku mau jadi kodok yang tuli, berfikir positif saja.. dan semoga bisa sampai diatas kayak si kodok

syg bgt...

selalu...

2.02.2009

Dia tahu

Tanpa berbicara kmu tau yang aku maksud,
tanpa perlu pertanda kmu tau ada yang salah dengan aku.
itu lah sebenar2nya aku dan kmu.
aku tak mau di biarkan merasa jalan sendiri.
bermain2 dengan persepsi seolah2 aku salah mengerti sepanjang perjalanan ini.
jangan rubah persepsi bahwa kmu seutuhnya memihak ke aku.
tanpa perlu memilih.
jikapun harus memilih.
pilih saja minggu depan mau kemana : antara dufan atau atlantis.

"aku tau, aku mau, mau kmu, kmu terus"